Bolehkah Buka Puasa dengan Minum Susu?

Berbuka puasa adalah momen yang ditunggu-tunggu setiap hari selama bulan Ramadan. Menyegerakan diri dengan makanan dan minuman adalah tradisi yang dianjurkan dalam agama Islam. Namun, sering muncul pertanyaan mengenai apakah aman untuk berbuka puasa dengan minum susu. Beberapa orang menghindari minum susu saat berbuka karena khawatir mengalami gangguan perut. Mari kita kupas tuntas informasi mengenai apakah berbuka puasa dengan minum susu aman atau tidak.

 

Pentingnya Cairan Saat Berbuka

Sebelum masuk ke dalam pembahasan lebih mendalam, perlu diingat bahwa minum cukup cairan saat berbuka puasa sangatlah penting. Dehidrasi adalah hal yang perlu dihindari, terutama setelah berpuasa sepanjang hari. Air putih adalah pilihan yang paling umum, tetapi minuman lain seperti jus tanpa gula dan susu juga dapat menjadi alternatif yang baik. Minuman ini bukan hanya menghilangkan rasa haus, tetapi juga membantu mengembalikan energi yang hilang.

 

Manfaat Minum Susu Saat Berbuka

Apakah aman untuk memulai berbuka dengan minum susu? Jawabannya adalah ya. Bahkan, minum susu dapat membantu mengembalikan energi setelah seharian berpuasa. Susu mengandung protein, lemak, dan karbohidrat dalam jumlah yang cukup tinggi. Selain itu, susu juga merupakan sumber kalsium, fosfor, vitamin A dan B12, zinc, dan magnesium.

Kandungan nutrisi yang melimpah ini memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Mulai dari mencegah osteoporosis, menurunkan risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah tinggi, hingga mencegah diabetes tipe 2. Namun, perlu diingat bahwa jika kamu memiliki intoleransi laktosa, yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh memecah laktosa dalam susu, susu sapi sebaiknya dihindari. Intoleransi laktosa bisa menyebabkan gangguan perut seperti diare, mual, kram, atau perut kembung.

 

Pertimbangan Khusus untuk Beberapa Kondisi

Bagi yang menderita penyakit asam lambung (GERD), minum susu saat berbuka puasa tidak selalu dilarang. Namun, jenis susu yang dikonsumsi perlu dipilih dengan bijak. Susu skim atau susu tanpa lemak dapat menjadi pilihan yang lebih baik, mengingat susu dengan lemak bisa memicu peningkatan asam lambung dan gejala GERD.

Disarankan untuk tidak langsung berbuka dengan minum susu atau produk susu lainnya. Sebaiknya, konsumsi air putih dan beberapa buah kurma terlebih dahulu agar perut tidak kosong.

 

Alternatif Susu dan Porsi yang Direkomendasikan

Jika ragu untuk minum susu saat berbuka, kamu dapat mengganti susu hewani dengan susu nabati. Contohnya, susu kedelai, susu almond, oat milk, atau rice milk adalah pilihan yang baik. Alternatif ini cocok untuk penderita intoleransi laktosa dan GERD.

Porsi susu yang direkomendasikan adalah 1–2 gelas per hari. Untuk memudahkan, susu dapat diminum dua kali sehari selama bulan Ramadan, yakni saat sahur dan berbuka. Dengan cara ini, manfaat nutrisi susu tetap bisa dinikmati secara maksimal meskipun sedang berpuasa.

 

Perspektif Tentang Susu Kental Manis

Tak hanya susu cair, susu kental manis (SKM) juga kerap dijumpai. Terutama dalam hidangan takjil Ramadan seperti es teler atau sup buah. Namun, penting untuk diingat bahwa mengonsumsi takjil dengan tambahan SKM tidak setara dengan minum segelas susu.

SKM mengandung gula dan lemak yang cukup tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya tidak mengonsumsinya setiap hari. SKM sebaiknya hanya dicampurkan dalam makanan atau minuman, bukan sebagai pengganti susu hewani atau nabati.

Baca juga Olahraga Ringan Cocok untuk Anda yang Jarang Keluar Rumah

Berbuka puasa dengan minum susu adalah hal yang diperbolehkan. Namun, satu gelas susu saja tidaklah cukup untuk menghidrasi dan memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Penting untuk tetap memastikan asupan cairan yang mencukupi dan makan makanan yang kaya nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, daging, ayam, atau ikan.

Bagi individu dengan kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk berbuka dengan minum susu. Dengan berkonsultasi, kamu dapat memperoleh panduan yang lebih tepat mengenai jenis susu yang aman untuk dikonsumsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *