Cara Mengurangi Polusi Udara di Dalam Mobil

Banyak orang mengira bahwa berada di dalam mobil dapat melindungi mereka dari polusi udara. Padahal, polusi udara di dalam mobil bisa sama berbahayanya dengan polusi udara di luar mobil. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah guna mengurangi paparan polusi saat berada di dalam mobil.

Polusi udara di dalam mobil dapat berasal dari bahan kimia pada komponen interior mobil, emisi asap kendaraan lain, dan polusi udara dari luar yang masuk melalui jendela atau ventilasi udara mobil. Paparan polusi ini berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari sesak napas, iritasi mata, hingga gangguan pernapasan, bahkan meningkatkan risiko penyakit jantung, kerusakan saraf, dan kanker.

Sumber Polusi Udara di Dalam Mobil

Berikut ini adalah beberapa sumber polusi udara di dalam mobil, baik dari luar maupun dari dalam mobil itu sendiri:

– Volatile Organic Compounds (VOC), seperti benzena, xilena, dan toluena
– Poly brominated diphenyl ethers
– Phthalates
– Karbon monoksida
– Nitrogen dioksida
– Formalin
– Debu dan berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan jamur
Konsentrasi sumber polusi udara di dalam mobil dapat meningkat tajam pada waktu tertentu, misalnya saat mobil digunakan pada siang hari dan saat jam-jam sibuk, terutama di daerah perkotaan.

Cara Mengurangi Paparan Polusi Udara di Dalam Mobil

Meskipun tidak bisa dihindari sepenuhnya, paparan polusi udara di dalam mobil bisa dikurangi dengan beberapa langkah berikut:

1. Hindari Berkendara pada Jam Sibuk

Polusi udara di dalam mobil akan lebih tinggi saat Anda terjebak kemacetan karena polusi dari luar, seperti emisi karbon, lebih banyak masuk ke dalam mobil. Disarankan untuk tidak berkendara saat arus lalu lintas padat. Namun, jika terpaksa, pastikan jendela tertutup rapat dan jaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Pilih jalur alternatif yang lebih sepi jika memungkinkan.

2. Buka dan Tutup Jendela Mobil pada Waktu yang Tepat

Membuka jendela saat berkendara dapat mengurangi paparan polusi udara dalam mobil, misalnya debu atau asap rokok. Namun, hindari membuka jendela saat berada di jalan yang ramai kendaraan karena ini justru meningkatkan paparan polusi dari luar. Buka jendela di lingkungan yang udaranya bersih, dan tutup rapat saat berkendara di jalan yang padat.

3. Hindari Memarkir Mobil di Bawah Sinar Matahari

Paparan sinar matahari berlebih dapat membuat suhu udara di dalam mobil meningkat, memicu peningkatan konsentrasi polusi udara, terutama gas VOC. Cari tempat parkir yang teduh atau di dalam gedung untuk menghindari paparan sinar matahari berlebih.

4. Rutin Membersihkan Mobil

Membersihkan komponen interior mobil secara rutin dengan lap basah dapat mengurangi partikel debu dan bakteri yang menempel di dalam mobil. Selain itu, lakukan perawatan air conditioner (AC) mobil secara rutin agar dapat menyaring debu secara optimal dan menjaga kualitas udara di dalam mobil tetap baik.

Baca juga Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Picu Anak Hiperaktif?

5. Jangan Merokok di Dalam Mobil

Tidak merokok di dalam mobil sangat penting untuk mengurangi paparan polusi. Asap rokok mengandung bahan kimia berbahaya yang tidak langsung hilang meski jendela dibuka atau AC dinyalakan. Partikel berbahaya dari asap rokok juga bisa bertahan lebih lama di dalam mobil.

6. Hindari Menggunakan Pengharum Ruangan

Pengharum ruangan sering digunakan untuk menyegarkan udara di dalam mobil, namun sebenarnya hanya menyamarkan bau dengan aroma buatan. Jika ingin udara di dalam mobil lebih segar, buka jendela saat berada di area yang bersih atau gunakan pengharum ruangan alami seperti bunga atau daun pandan yang telah dikeringkan.

Beberapa langkah di atas dapat membantu mengurangi polusi udara di dalam mobil dan membuat udara lebih segar serta bersih. Dengan demikian, risiko berbagai masalah kesehatan akibat polusi udara di dalam mobil pun akan berkurang. Jika muncul keluhan atau gejala akibat paparan polusi udara di dalam mobil, seperti sakit kepala, pilek, batuk, sesak napas, atau gatal-gatal, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *