Jali: Biji-bijian Sejuta Manfaat yang Hampir Punah

Jali, juga dikenal sebagai Job’s Tears atau adlay millet, adalah salah satu tanaman dari kelompok biji-bijian yang termasuk dalam famili rumput (Poaceae). Meski jarang terdengar, tanaman ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok berkat berbagai kandungan senyawa dan nutrisi penting di dalamnya, termasuk antioksidan.
Mengenal Jali
Jali dapat dijumpai di berbagai kawasan, mulai dari Afrika hingga Asia, termasuk Indonesia. Bijian ini memiliki bentuk bulat kecil dan tekstur yang keras. Menariknya, tanaman jali mampu tumbuh di lingkungan kurang subur, menjadikannya salah satu tanaman biji-bijian yang cukup adaptif. Meskipun begitu, popularitasnya menurun dan hampir punah di beberapa daerah. Namun, tanaman ini memiliki banyak manfaat kesehatan yang perlu diperhatikan.
Kandungan Nutrisi Jali
Dalam 100 gram jali terkandung:
– 324 kalori
– 23 gram air
– 61 gram karbohidrat
– 11 gram protein
– 4 gram lemak
– 3 gram serat
– 213 miligram kalsium
– 176 miligram fosfor
– 11 miligram zat besi
Selain itu, jali juga mengandung beberapa vitamin, seperti vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin B3, meskipun jumlahnya sedikit.
Manfaat Kesehatan Jali
Berbagai manfaat jali diperoleh dari nutrisi yang terkandung serta zat antioksidan yang berasal dari senyawa fenolik, seperti asam ferulat dan katekin. Berikut beberapa manfaat jali bagi kesehatan:
1. Menurunkan Kadar Kolesterol
Jali mengandung serat larut yang dapat menghasilkan zat di usus guna memerangkap lemak dan mengurangi kadar kolesterol. Selain itu, protein dalam jali juga mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi serat dan protein dalam jali efektif menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan hormon antiradang yang mendukung kesehatan jantung.
2. Menurunkan Risiko Diabetes
Jali kaya akan serat dan polisakarida non-pati yang dapat mengontrol kadar gula darah. Dengan indeks glikemik rendah, jali tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan, sehingga membantu mengurangi risiko diabetes.
3. Mengatasi Sembelit
Serat dalam jali bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit. Serat ini membantu menjaga kesehatan usus, meningkatkan ukuran tinja, dan melunakkan tinja, sehingga buang air besar menjadi lebih lancar.
4. Menurunkan Berat Badan
Serat larut dalam jali dapat meningkatkan rasa kenyang lebih lama, sehingga nafsu makan lebih terkontrol dan mendukung program penurunan berat badan.
5. Mengurangi Peradangan
Jali mengandung senyawa antioksidan fenolik yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan dalam tubuh. Senyawa ini membantu mencegah kerusakan akibat radikal bebas yang dapat memicu berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Baca juga Diet Multi Grain Rice: Solusi Sehat untuk Mengurangi Risiko Diabetes
6. Menyehatkan Penderita Penyakit Celiac
Jali diketahui bebas kandungan gluten dan mengandung serat larut yang bagus untuk menyehatkan saluran pencernaan, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita penyakit celiac yang harus menghindari gluten.
7. Meningkatkan Energi Tubuh
Mengonsumsi jali secara rutin dapat meningkatkan energi atau stamina tubuh. Jali mengandung karbohidrat yang dipecah menjadi glukosa sebelum masuk ke aliran darah. Glukosa ini kemudian diolah menjadi sumber energi. Selain itu, vitamin B1, B2, dan B3 dalam jali juga berperan dalam meningkatkan energi tubuh.
Cara Mengonsumsi Jali
Untuk mendapatkan berbagai manfaat jali, Anda bisa mengolahnya menjadi bubur, tepung, atau campuran salad. Sebaiknya rendam jali semalaman sebelum dikonsumsi guna menurunkan kandungan antinutrien yang dapat mengurangi penyerapan nutrisi lain oleh tubuh.
Meski jali kaya akan nutrisi, penting untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan lain guna menyeimbangkan kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan demikian, Anda bisa memaksimalkan manfaat jali sekaligus menjaga kesehatan secara menyeluruh.