Ketahui Batas Penderita Kolesterol Makan Telur

Seiring dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat, banyak orang yang mulai mempertanyakan konsumsi telur, terutama bagi penderita kolesterol tinggi. Meskipun kaya akan nutrisi penting, telur dikenal sebagai salah satu makanan yang tinggi kandungan kolesterolnya. Artikel ini akan membahas apakah penderita kolesterol boleh atau sebaiknya membatasi konsumsi telur.

 

Kandungan Nutrisi Telur

Telur merupakan salah satu makanan yang sulit dihindari dalam menu sehari-hari. Selain harganya yang terjangkau, telur juga mengandung nutrisi penting seperti protein, vitamin A, vitamin B, vitamin D, folat, serta mineral seperti zat besi, kalium, kalsium, dan zinc. Namun, yang menjadi perhatian adalah kandungan kolesterol yang cukup tinggi, terutama pada kuning telur.

Dalam satu butir telur, terdapat sekitar 185–200 mg kolesterol. Kandungan ini menjadi alasan sebagian penderita kolesterol tinggi ragu untuk mengonsumsinya.

Bolehkah Penderita Kolesterol Makan Telur?

Pertanyaan apakah penderita kolesterol boleh makan telur sebenarnya memiliki jawaban yang bisa menghilangkan kekhawatiran. Jawabannya adalah ya, penderita kolesterol boleh makan telur, asalkan dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan anjuran.

Meskipun telur mengandung kolesterol tinggi, sebagian besar kolesterol tersebut terdapat pada kuning telur. Bagian putih telur, yang kaya akan protein, tergolong rendah kolesterol. Oleh karena itu, membatasi konsumsi kuning telur dan lebih fokus pada putih telur bisa menjadi strategi yang baik bagi penderita kolesterol tinggi.

 

Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi

Tingginya kadar kolesterol dalam darah tidak hanya disebabkan oleh konsumsi kolesterol dalam makanan, seperti telur. Beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi kadar kolesterol meliputi:

Lemak Jenuh dan Lemak Trans – Makanan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans, seperti daging berlemak, keju, mentega, es krim, kulit ayam, dan jeroan, dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (“kolesterol jahat”) dalam darah.

Polanya Konsumsi Makanan – Pola makan yang tidak seimbang dan cenderung tinggi lemak dapat menyebabkan peningkatan kolesterol.

 

Batas Konsumsi Telur untuk Penderita Kolesterol Tinggi

Beberapa penelitian menyatakan bahwa mengonsumsi telur tidak lebih dari 4–5 butir setiap minggunya masih dianggap aman bagi orang yang memiliki kolesterol tinggi. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap konsumsi kolesterol.

Jika masih terdapat kekhawatiran, penderita kolesterol tinggi dapat memilih untuk hanya mengonsumsi putih telur yang memiliki kandungan kolesterol yang lebih rendah.

Baca juga 7 Cara Menghilangkan Stretch Mark secara Alami

Makanan Pendukung untuk Penderita Kolesterol Tinggi

Meskipun telur boleh dimasukkan dalam menu penderita kolesterol tinggi, penting untuk memadukannya dengan pola makan sehat. Beberapa makanan yang dapat mendukung pengelolaan kolesterol tinggi meliputi:

Buah-buahan – Alpukat, apel, anggur, jeruk, dan stroberi mengandung serat dan antioksidan yang baik untuk kesehatan jantung.

Sayur-sayuran – Bayam, sawi, timun, wortel, bawang, dan okra juga kaya serat dan nutrisi penting.

Kacang-kacangan – Kacang kedelai, almond, dan kacang tanah mengandung lemak sehat dan serat.

Biji-bijian – Chia seed dan flaxseed mengandung omega-3 dan serat yang baik untuk mengurangi kadar kolesterol.

Ikan Laut – Ikan laut, kerang, dan kacang-kacangan merupakan sumber omega-3 yang dapat membantu mengatur kolesterol.

Dark Chocolate atau Coklat Hitam – Dark chocolate mengandung flavonoid yang baik untuk kesehatan jantung.

Penderita kolesterol tinggi sebenarnya boleh mengonsumsi telur, terutama jika diimbangi dengan pola makan sehat dan asupan makanan bergizi. Kendati demikian, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi tetap diperlukan untuk menentukan batas penderita kolesterol makan telur yang aman. Dengan memahami faktor-faktor penyebab kolesterol tinggi dan mengikuti anjuran yang sesuai, penderita kolesterol tinggi dapat tetap menikmati telur sebagai bagian dari pola makan seimbang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *