Terlalu Sibuk Bekerja? Ini Bahayanya bagi Kesehatan
Bekerja dengan tekun dan penuh semangat merupakan suatu hal yang patut dihargai. Namun, penting bagi setiap individu untuk mengenali batas diri dan mampu menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi. Sayangnya, terlalu sibuk bekerja hingga mencapai taraf “candu” bisa berdampak negatif terhadap kesehatan kita.
Orang yang terjebak dalam pola perilaku workaholic, di mana mereka merasa tak mampu mengendalikan hasrat untuk terus bekerja, bahkan setelah jam kerja usai dan telah meninggalkan kantor, menghadapi risiko yang serius terhadap kesehatan fisik dan mental.
Menghadapi kondisi ini, banyak yang menganggapnya sebagai tanda positif karena dianggap sebagai upaya untuk meraih sukses karier. Akan tetapi, jika tidak ditangani dengan bijak, ketergantungan terhadap pekerjaan ini bisa merusak kesehatan fisik dan mental kita, mirip dengan dampak yang ditimbulkan oleh berbagai jenis kecanduan.
Bahaya Terlalu Sibuk Bekerja
Selain berpotensi merusak hubungan dengan keluarga dan orang-orang di sekitar kita, terlalu sibuk bekerja juga berisiko meningkatkan kemungkinan munculnya sejumlah gangguan kesehatan, di antaranya.
1. Kepenatan yang Ekstrem
Bekerja tanpa henti cenderung mengganggu pola tidur dan istirahat kita, sehingga tubuh akan mengalami kepenatan yang luar biasa. Kepenatan ini tentu saja berdampak negatif terhadap produktivitas kerja dan kemampuan berpikir yang jernih.
2. Risiko Depresi
Kepenatan fisik, kejenuhan mental, dan tekanan dari pekerjaan dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi. Gejala depresi meliputi kesulitan tidur, perubahan nafsu makan, kehilangan minat pada kegiatan yang biasanya dinikmati, serta munculnya pikiran negatif terkait diri sendiri atau bahkan pikiran untuk bunuh diri.
3. Ancaman Diabetes
Bekerja berlebihan dapat menimbulkan tingkat stres yang tinggi. Jika dibiarkan, stres ini akan memengaruhi kerja hormon insulin yang mengatur kadar gula darah. Stres kronis yang dikombinasikan dengan gaya hidup tidak sehat, termasuk pola makan yang buruk, dapat meningkatkan risiko diabetes.
4. Gangguan Jantung
Kecanduan kerja berpotensi merusak pola istirahat dan mengarah pada kebiasaan-kebiasaan tidak sehat, seperti merokok, pola makan yang tidak teratur, dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Kebiasaan-kebiasaan ini meningkatkan risiko gangguan jantung, termasuk aritmia dan penyakit jantung koroner.
Baca juga Kenali Gejala Stres karena Pekerjaan dan Cara Mengatasinya
Menjaga Keseimbangan Antara Bekerja dan Kehidupan Pribadi
Mengingat dampak negatif dari kebiasaan terlalu sibuk bekerja, langkah-langkah berikut dapat membantu menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam kehidupan kita
1. Manajemen Waktu yang Bijak
Pekerjaan tidak akan pernah berakhir. Oleh karena itu, penting untuk mengatur waktu dengan bijak. Tentukan berapa lama Anda akan bekerja dalam sehari, dan buatlah daftar kegiatan dengan tingkat prioritas yang jelas. Misalnya, alokasikan waktu untuk bekerja selama 8 jam, istirahat 8 jam, berkumpul dengan teman-teman selama 2 jam, serta menghabiskan waktu bersama keluarga selama 6 jam.
2. Pisahkan Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi
Teknologi memungkinkan kita untuk bekerja dari mana saja, namun penting untuk membatasi pekerjaan hanya di kantor. Tetapkan komitmen untuk tidak membawa pekerjaan dan masalah pekerjaan ke dalam lingkungan rumah.
3. Lakukan Hal yang Disukai
Tetapkan waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda nikmati, meskipun jadwal Anda sangat padat. Ini dapat membantu meredakan stres dan membawa ide segar.