EVAR: Prosedur Perbaikan Aneurisma Aorta yang Efektif dan Minim Invasif

Endovascular Aneurysm Repair (EVAR) merupakan prosedur medis untuk memperbaiki pelebaran pembuluh darah utama, yaitu aorta, tanpa memerlukan operasi besar. Prosedur ini dilakukan dengan memasang stent di dalam aorta melalui sayatan kecil di selangkangan. Metode ini bertujuan untuk memperkuat dinding aorta dan menurunkan risiko pecahnya pembuluh darah akibat aneurisma.

Aneurisma aorta adalah kondisi di mana dinding pembuluh darah utama mengalami penggelembungan abnormal. Lokasi penggelembungan dapat terjadi di aorta perut, dada, atau keduanya. Jika tidak ditangani, kondisi ini berisiko tinggi menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa, seperti perdarahan masif.

Indikasi dan Tujuan Prosedur EVAR

EVAR biasanya disarankan untuk pasien dengan kondisi aneurisma aorta yang memenuhi kriteria berikut:

– Ukuran aneurisma telah mencapai diameter lebih dari 5 cm.
– Pertumbuhan aneurisma cepat, sekitar 0,5 cm dalam enam bulan.
– Pasien tidak memenuhi syarat operasi terbuka, seperti memiliki riwayat kesehatan yang buruk.

Tujuan utama EVAR adalah:

– Mengurangi risiko pecahnya aneurisma.
– Memperbaiki fungsi aorta dalam sirkulasi darah tanpa operasi besar.
– Meminimalkan risiko komplikasi akibat prosedur invasif.
– Keunggulan EVAR Dibanding Operasi Terbuka

EVAR memiliki beberapa keunggulan dibandingkan operasi konvensional:

– Sayatan lebih kecil, sehingga mengurangi risiko infeksi dan komplikasi luka.
– Pemulihan lebih cepat, memungkinkan pasien kembali beraktivitas dalam waktu singkat.
– Nyeri pascaoperasi lebih ringan.
– Masa rawat inap lebih singkat.
– Persiapan Sebelum Prosedur EVAR

Baca juga Cara Cepat dan Ampuh Meredakan Sakit Kepala

Sebelum menjalani EVAR, pasien perlu menjalani serangkaian pemeriksaan, termasuk:

– Pemeriksaan kesehatan menyeluruh, seperti tekanan darah, kadar gula darah, serta fungsi jantung dan paru-paru.
– Pencitraan medis, seperti ultrasonografi (USG) atau CT scan untuk menentukan lokasi dan ukuran aneurisma.
– Tes laboratorium, seperti pemeriksaan darah dan elektrokardiogram (EKG).

Selain itu, pasien diharuskan:

– Berpuasa selama 6 jam sebelum prosedur.
– Menghentikan konsumsi obat pengencer darah, seperti aspirin dan warfarin.
– Menginformasikan semua obat, suplemen, atau keluhan yang dialami kepada dokter.
– Tahapan Prosedur EVAR

Prosedur EVAR berlangsung sekitar 2–4 jam dengan langkah-langkah berikut:

Pemasangan kateter – Sayatan kecil dibuat di pangkal paha untuk memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah.
Penempatan stent – Stent ditempatkan di lokasi aneurisma untuk memperkuat dinding aorta.
Verifikasi posisi stent – Dokter memastikan stent berada di posisi yang tepat menggunakan pencitraan medis.
Penutupan luka – Kateter dikeluarkan, dan sayatan kecil dijahit.

Pemulihan Setelah EVAR

Setelah prosedur, pasien akan dirawat inap selama beberapa hari untuk pemantauan. Dokter akan memastikan stent berfungsi optimal dan tidak ada komplikasi. Setelah pulang, pasien dianjurkan:

– Menjaga kebersihan area sayatan.
– Menghindari aktivitas berat hingga dokter memberikan izin.
– Mengonsumsi obat sesuai resep untuk mengurangi nyeri.
– Komplikasi EVAR

Meski EVAR tergolong aman, beberapa komplikasi tetap dapat terjadi, seperti:

– Perdarahan di area sayatan.
– Infeksi.
– Stent bergeser atau tidak terpasang dengan benar.
– Penurunan aliran darah ke organ vital, seperti ginjal atau kaki.
– Risiko gagal ginjal.

EVAR adalah prosedur yang efektif untuk menangani aneurisma aorta dengan risiko komplikasi yang lebih rendah dibandingkan operasi terbuka. Prosedur ini menawarkan manfaat pemulihan yang lebih cepat dan nyeri pascaoperasi yang lebih ringan. Namun, tindakan ini hanya direkomendasikan untuk pasien dengan kondisi tertentu setelah evaluasi medis menyeluruh. Jika Anda atau keluarga mengalami gejala yang mencurigakan terkait aneurisma aorta, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *